Viral Kamar Lembap Pengharum Ruangan Semprot Picu Pneumonia, Ini Kata Dokter
Akhir-akhir ini, timeline media sosial ramai ngebahas soal kamar lembap yang dikasih pengharum semprot, lalu bikin penghuninya jatuh sakit—bahkan katanya sampai kena pneumonia. Warganet jadi panik, banyak yang langsung buang pengharum ruangan dan ganti semuanya pakai yang alami. Tapi… emang bener ya? Apa kamar lembap dan pewangi bisa bikin paru-paru kita bermasalah?
Udara Lembap + Pengharum Semprot = Kombinasi Berisiko?
Menurut penjelasan beberapa dokter paru yang diwawancarai media, kondisi udara lembap itu emang nggak ideal buat kesehatan. Lembap artinya kadar air di udara tinggi, dan itu bisa jadi tempat tumbuhnya jamur dan bakteri. Nah, kalau ditambah pengharum ruangan semprot—yang seringkali mengandung zat kimia volatil seperti formaldehida, phthalates, atau senyawa organik lainnya—risikonya bisa makin besar.
Dokter spesialis paru bahkan bilang, kalau seseorang terus-menerus terpapar zat kimia dari pewangi ruangan (apalagi yang semprot), bisa muncul reaksi di saluran pernapasan. Mulai dari batuk ringan, dada sesak, sampai yang lebih serius kayak pneumonia akibat peradangan.
Pneumonia Karena Pengharum? Bisa, Tapi Nggak Serta-Merta
Tapi nih ya, penting buat dicatat: pneumonia itu nggak serta-merta langsung disebabkan oleh pengharum ruangan. Biasanya, ada faktor lain yang ikut main. Misalnya kondisi imun yang lemah, paparan berulang, ditambah ruangan yang nggak punya ventilasi baik. Jadi, bukan salah pengharum semata—tapi kombinasi dari semuanya.
Pengalaman pribadi? Gue sendiri pernah tinggal di kamar kos yang jendelanya jarang dibuka, pakai pengharum semprot setiap hari. Hasilnya? Hidung sering tersumbat, gampang flu, dan kalau tidur jadi kayak ngos-ngosan. Setelah jendela mulai rutin dibuka dan pengharum diganti ke versi alami, lumayan banget perbedaannya.
Jadi Gimana Baiknya?
Buat kamu yang masih suka pakai pengharum ruangan semprot di kamar yang lembap, ada baiknya mulai waspada. Bukan harus langsung buang semua, tapi coba cek dulu:
- Kamar cukup ventilasi nggak?
- Pengharum dipakai seberapa sering?
- Ada gejala aneh setelah pakai?
Kalau iya, mungkin udah saatnya beralih ke alternatif yang lebih aman—kayak diffuser pakai essential oil (yang beneran murni ya, bukan campuran kimia), atau sekadar rajin bersihin kamar dan buka jendela tiap pagi. Udah murah, sehat juga.