
9 Faktor Utama Munculnya Radang Sendi
Faktor utama munculnya radang sendi sangat beragam, mulai dari faktor genetik, gaya hidup, autoimun, hingga infeksi.
Radang Sendi atau arthritis merupakan salah satu penyakit muskuloskeletal paling umun yang menyerang jutaan orang diseluruh dunia, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun.
Penyakit ini menyebabkan nyeri sendi, kekakuan, pembengkakan, hingga keterbatasan gerak, dan dapat memegaruhi kualitas hidup penderitanya secara signifikan. Lalu, apa penyebab utama radang sendi?
Dilansir dari Mayoclinic dan Cleveland Clinic, berikut penjelasannya mengenai faktor utama radang sendi berdasarkan jenisnya:
1. Penuaan dan Keausan Sendi (Osteoarthritis)
Osteoarthritis adalah bentuk radang sendi yang paling umum. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan tulang rawan secara perlahan, jaringan halus yang melapisi ujung tulang pada sendi. Seiring bertambahnya usia, penggunaan sendi yang terus-menerus menyebabkan tulang rawan menipis, hingga tulang saling bergesekan. Hal ini menimbulkan nyeri, kekakuan, dan juag peradangan.
Beberapa faktor dapat memicu munculny masalah pada sendi, termasuk usia lanjut yang menyebabkan penurunan fungsi dan elastisitas sendi secara alami. Selain itu, riwayat cedera sendi sebelumnya juga berperan besar karena dapat meninggalkan kerusakan permanen.
Kegemukan menjadi faktor pemicu lainnya karen berat badan berlebih memberi tekanan ekstrak pada sendi, terutama lutut dan pinggul. Aktivitas fisik yang berlebihan pada sendi tertentu, seperti olahraga intens tanpa istirahat yang cukup, juga bisa mempercepat keausan sendi dan memicu peradangan.
2. Gangguan Autoimun (Rheumatoid Arthritis)
Rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun, yakni sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan pelapis sendi (sinovium). Ini menyebabkan peradangan kronis, pembengkakan, dan secara bertahap menghancurkan tulang rawan dan tulang sendi itu sendiri.
Faktor-faktor lain yang dapat memicu gangguan sendi antara lain riwayat genetik atau juga keluarga. Gangguan sendi juga lebih sering terjadi kepada wanita. Selain itu, faktor lingkungan seperti kebiasaan merokok dan paparan infeksi virus turut meningkatkan risiko peradangan pada sendi.
3. Penumpukan Asam Urat (Gout)
Asam urat tinggi dalam darah (hiperurisemia) dapat menyebabkan kristal urat terbentuk dan mengendap didalam sendi, terutama pada jempol kaki. Gout menyebabkan serangan nyeri hebat dan mendadak, serta pembengkakan.
4. Infeksi Virus dan Bakteri
Beberapa jenis arthritis dapat dipicu oleh infeksi virus seperti COVID-19, hepatitis, atau infeksi lainnya. Jenis ini disebut arthritis reaktif atau viral arthritis, yang menyebabkan peradangan sendi sementara.
5. Penyakit Sistemik Lainnya
Beberapa penyakit autoimun seperti psoriasis, lupus, atau juga ankylosing spondylitis juga dapat memicu radang sendi sebagai bagian dari komplikasi sistematik.
6. Faktor Genetik dan Keturunan
Jika orang tua atau saudara kandung Anda memiliki riwayat arthritis, risiko Anda mengalami kondisi serupa akan meningkat, terutama untuk jenis rheumatoid arthritis dan gout.
7. Cedera Sendi Sebelumnya
Riwayat cedera berat atau sering pada sendi, misalnya karena olahraga atau pekerjaan berat, dapat memicu arthritis dikemudian hari. Ini dikenal dengan post-traumatic arthritis.
8. Kelebihan Berat Badan (Obesitas)
Obesitas memberi tekanan tambahan pada sendi, terutama dilutut, pinggul, dan tulang belakang. Selain itu, jaringan lemak berlebihan juga dapat menghasilkan senyawa inflamasi yang memperburuk peradangan.
9. Kurangnya Aktifitas Fisik
Orang yang jarang bergerak atau tidak aktif secara fisik cenderung mengalami penurunan fleksibilitas dan kekurangan otot, yang dapat mempercepat kerusakan sendi dan meningkatkan risiko arthritis.