Ini Gejala Dan Resikonya, Jika Saraf Terjepit Tidak Diobati Dengan Segera
Saraf terjepit bukan hanya sekedar masalah pegal atau nyeri pada pinggang biasa. Jika dibiarkan terus tanpa ada penanganan medis, kondisi ini akan terus berkembang menjadi gangguan yang serius, yang bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan lokal.
Menurut Dr. Irca Ahyar, Sp.N, DFIDN dari DRI Clinic, saraf terjepit terjadi ketika ada celah antar ruas tulang belakang menyempit, lalu menjepit jaringan bantalan dan saraf sekitarnya.
Ketika bantalan keluar dari tempatnya karena benturan atau pergeseran tulang, maka saraf akan terjepit atau terhimpit. Jika terus dibiarkan, saraf itu bisa rusak secara permanen.
Bukan Sekedar Nyeri, Tetapi Bisa Menyebabkan Lumpuh
Saraf yang terjepit sebenarnya memiliki 2 fungsi utama yaitu: mengendalikan otot kita dan memberikan sensasi meraba rasa.
Artinya, ketika fungsinya terganggu, bagian tubuh yang dikendalikan oleh saraf yang terjepit bisa mengalami penurunan fungsi secara drastis.
Misalnya, saraf yang terjepit berada di ruas lumbar 3 yang mengendalikan paah kita. Bila tidak diterapi, otot paha luar akan mengecil dan tidak lagi berfungsi secara optimal.
Lebih lanjut, bahwa pasien bisa mengalami gejala seperti mati rasa, kesemutan, hingga hilangnya sensai raba. Dalam kondisi berat, kaki bisa tidak merasakan luka atau tusukan, yang tentu berbahaya jika luka tersebut tidak kita sadari hingga kondisi terburuk.
Penanganan Tidak Bisa Instan
Untuk pemulihan dari saraf terjepit bukan masalah cepat. Tetapi dibutuhkan proses panjang dikarenakan regenerasi saraf berjalan lambat. Berbeda dengan kulit yang bisa dengan cepat sembuh , saraf membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih , apalagi jika kerusakan saraf sudah berat.
Pengobatan bukan hanya bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri, melainkan memperbaiki saraf yang rusak. Dokter perlu menangani struktur tulang yang bergeser agar celah antar ruas kembali normal seperti sebelumnya dan tidak menghimpit saraf lagi.
Tetapi sangat disayangkan banyak pasien yang berhenti terapi karena merasa nyerinya sudah hilang atau tidak terasa lagi. Padahal permasalah utama belum dituntaskan. Jika struktur pada tulang belum diperbaiki, maka nyeri dan kelumpuhan bisa beresiko kembali.
Resiko Dari Saraf Terjepit Bisa Di Minimalkan
Meski terdengar sangat serius, resiko saraf terjepit sebenarnya bida kita minimalkan. Dengan cara salah satunya adalah mengenali kemampuan tubuh kita, terutama kekuatan otot pada diri kita.
Otot yang tidak terlatih lalu kita paksakan mengangkat beban yang berat bisa mencengkram tulang belakang, yang menyebabkan penyempitan ruang antar tulang.
Peregangan rutin harus sering dilakukan, teruama pada area yang terletak ditulang belakang, serta skrining sejak usia sekolah untuk bisa mendeteksi kelainan struktur pada tulang seperti skoliosis.
Jika sejak dini kita tahu kondisi tulang kita, penangan yang dilakukan bisa lebih tepat. Dan kita bisa mencegah resiko lebih besar yang akan terjadi kedepannya.
Jika anda merasa pegal yang berkepanjangan dibagian pinggang dan kaki, sebaiknya jangan diabaikan. Bisa saja itu gejala awal saraf kejepit yang perlu kita periksa atau obati.